14. Sebagai bocah 13 tahun yang masih duduk di kelas 2 SMP, kejadian itu terlalu membingungkan. Banyak pertanyaan yang muncul bertubi-tubi.

13. Lalu siapa bayi itu, siapa pula wanita itu, kenapa mereka bertiga dalam satu ruangan tertutup. Dimana ayah bayi itu?

12. Dia ayahku. Aku bingung kenapa dia ada disana, karna setahuku ayak kerja bawa bus antar kota, yg td pagi berangkat dengan kemeja kotak-kotak khas ayahku.

11. Ibu mengetuk salah satu kamar, yang ukurannya sekitar 4 X 4 meter. Terdengar sayup suara bayi dan ibunya dari dalam. Tak lama seorang pria dengan perawakan yang familiar membukakan pintu.

10. Aku dibawa ibu ke satu perumahan, atau tepatnya rumah petak kontrakan. Aku bingung, karna merasa tidak punya saudara atau kenalan yg tinggal disana.

9. Setahun kemudian, kakak kedua mendekati kelulusan SMA dan akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi juga. Tapi ada satu kejadian yang menyebabkan semuanya abu-abu.

8. Walaupun sehari-hari sering bertengkar kakak-adik, tp ketika jauh sangat rindu. Tangis tak terbendung setiap saat ada waktu telpon suara.

7. Memori haru pertama, ketika kakak pertama lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

6. Dulu, kecil dulu, semua terlihat normal. Ibu petani dan ayah supir. Terasa sulit, tapi bisa makan, sekolah dan tidur nyaman rasanya sudah lebih dari cukup.

5. Punya dua kakak yang dididik keras untuk sekolah, aku otomatis mengikut kebiasaan yang suka belajar.

4. Aku bersyukur lahir di keluarga sederhana tapi tetap mengutamakan pendidikan. Walaupun tidak di sekolah mahal, tapi setidaknya bisa merasakan bangku sekolah sampai jenjang universitas.

3. Keluarga kecilku. Ayah seorang supir bus antar kota, ibu petani, dua kakak perempuan, dan aku sibungsu penerus marga.

2. Lahir dari keluarga sederhana, hidup tidak berlebihan, cukup tapi terkadang masih kurang.

1. Perjalanan hidup memang susah ditebak. Yang dulu pembenci, sekarang menjadi pemuja, yang dulu anti, sekarang menjadi pecandu.

Hutang gede 19 bulan lagi, hutang kecil 4 tahun lg. Sampai kapan ya, hidup untuk utang gini. Satu keputusan yang salah, dampaknya ke hidupan seumur hidup.

Kerja ngga terlalu capek,gaji juga lumayan besar.
Tapi sangat disayangkan, tidak ada yg bisa kusimpan.

Pengen ngobrol, tp ngga ada yang bisa diajak ngobrol.
Temen cewe ngga ada.
Temen cowo,ngga asik diajak ngobrol.

Kok capek si.
Hutang kok ngga lunas".
Overthinking di jam segini.

Aku bukanlah yang pintar mandapatkan hati seseorang, apalagi untuk mempertahankannya.
Aku bukanlah yang bisa berkomitmen terhadap satu hal, ataupun hubungan.
Aku tidak bisa diam dalam satu hal itu saja.

Ketakutanku untuk membangun keluarga semakin besar. Melihat masalah keluarga yang bertubi-tubi membuatku takut. Masalah ekonomi, masalah keyakinan beragama, masalah eksternal keluarga yang terlalu ikut campur, masalah mental dan pertumbuhan anak.

Show older
Computer Fairies

Computer Fairies is a Mastodon instance that aims to be as queer, friendly and furry as possible. We welcome all kinds of computer fairies!