Mental ku hancur, ekonomi ku hancur, siklus sosial juga hancur. Tidak ada kata terlambat. Akan ku coba perbaiki satu per satu.
Dimulai dari jiwa, roh, kesehatan fisik.
Karna tubuh ini semakin menua. Banyak momen-momen yang hilang, yang seharusnya aku dapatkan. Tapi aku terlalu sibuk memenuhi ekspektasi ku sendiri, yang dimana aku malah kehilangan segalanya.
Saat ini harapan ku sudah terwujud melalui tangan kakak dan abangku. Sudah saatnya aku bergerak ke target yang lain. Aku merasa sudah saatnya aku bekerja untuk diriku sendiri. Aku perlu membenahi diriku sendiri.
Aku ikhlas, memang untuk saat ini aku belum bisa kasi yg terbaik buat keluarga ku. Dan aku sangat bersyukur punya keluarga yang baik. Yang ikut memberikan apa yang mereka punya. Mereka juga mencintai orang tuaku melibihi aku mencintai orangtuaku. Mereka tidak memperhitungkan. Mereka juga punya harapan kebahagiaan orangtua adalah yang utama
Semakin ku mencoba membahagiakan mereka, semakin aku menambah beban di hidup mereka. Apa yg kulakukan 3 tahun kebelakang sangat memutar balikkan mindsetku. Idealisme ku benar-benar hancur.
Aku merasa aku lah yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaan orangtuaku. Tapi kini aku sadar, seberapa besar pun usahaku membahagiakan mereka ternyata apa yang didapatkan tidak seperti apa yang diharapkan.
Walaupun bukan hasil jerih payah ku sendiri, hari ini aku sudah bisa terima. Aku mengaku aku belum bisa memberikan apa yang selama ini aku harapkan. Awalnya aku belum bisa terima kalo ada orang yang bisa membahagiakan orangtuaku selain aku.
Mungkin sampai dengan saat ini, hanya itu yg paling mengusik pikiranku. Dari dulu tujuan terbesarku adalah bagaimana caranya supaya mamak dan bapak bisa hidup nyaman. Mereka bisa istirahat di rumah yang layak.
Sekarang ngga perlu desak-desakan lagi kalo rame, ngga perlu tatap-tatapan lagi kalo lagi ngumpul. Sekarang sudah ada ruang-ruang layaknya rumah ada umumnya.
Parkiran juga cukup lapang, bisa juga sekalian tempat bakar-bakar. Sudah cukup nyaman, dan betah tinggal di rumah.
Sekarang dirumah memang sudah nyaman. Ada kamar mandi yang layak, ada beberapa kamar tidur yg layak, dapur juga yg ditata sedemikian rupa. Ada ruang tamu yang lumayan nyaman walaupun tamu nya lagi rame.
Sebetulnya ngga masalah si mereka mau posting apa, tp akunya aja yg kadang merasa risih dengan postingan" mereka. Dan aku pun sadar ngga baik juga kalo pemikiran aku diterapin di hidup mereka, karna begitu lah hidup. Mindset setiap orang pasti berbeda, tergantung lingkungan dan kondisi kebiasaannya.
story where i've never told to any body